TIMES PAPUA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) meluncurkan kampanye pencegahan demam berdarah dengue (DBD) melalui materi video, website dan pesan WhatsApp. Ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit tersebut.
"Kampanye ini menjadi titik awal dari lahirnya gelombang kepedulian dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat tentang dengue ini dan kita harapkan angka kematian dengue pada 2030 bisa nol," kata Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes RI), Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Menurutnya, dengue mulai dikenal sejak 1780 ketika kasusnya merebak di Asia, Afrika, dan Amerika Utara.
Kemudian dengue mulai masuk ke Asia Tenggara pada sekitar 1950-an, ketika itu negara yang paling terdampak menimbulkan kematian adalah Filipina. Kasus dengue pertama di Indonesia ditemukan pada 1968, yakni di Jakarta dan Surabaya.
"Kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan menimbulkan kematian yang serius pada beberapa orang terutama pada balita. Lebih dari setengah abad yang lalu, DBD tetap menjadi masalah kesehatan di Indonesia," kata Dante Saksono Harbuwono.
Angka kematian dengue saat ini sudah 182 kasus dari 38 ribu kasus pada tahun 2025. Sementara pada 2024, tercatat ada 242 ribu kasus dengue di Indonesia.
"Masalah dengue tidak bisa diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan saja dan tidak bisa diselesaikan dengan masalah medis saja, tetapi yang paling penting pencegahannya," kata Dante.
Kampanye 3M plus sebagai upaya pencegahan DBD terus diserukan oleh Kemenkes RI. Indonesia sendiri menargetkan nol kematian dalam kasus dengue pada 2030.
"Targetnya tidak ada kematian yang disebabkan oleh virus dengue," kata Dante Saksono Harbuwono.
Target tersebut dilakukan dengan strategi pencegahan, terapi awal dan lebih dini, dan inovasi-inovasi pengobatan, salah satunya dengan vaksin.
"Walaupun vaksin dengue masih dalam trial di beberapa tempat tapi pilot study-nya sudah dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) sehingga mungkin vaksin dengue ini akan memberikan dampak memperingan paling tidak kejadian klinis penderita DBD," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bangun Kesadaran Masyarakat, Kemenkes RI Gelar Kampanye Masif Pencegahan DBD
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |