https://papua.times.co.id/
Gaya Hidup

Dawet Jabung Ponorogo, Meresapi Kesegaran Lintas Generasi dalam Tiap Seruputan

Rabu, 19 November 2025 - 09:45
Dawet Jabung Ponorogo, Meresapi Kesegaran Lintas Generasi dalam Tiap Seruputan Penjual dawet Jabung di Ponorogo sekaligus menjadi duta warisan kuliner. (Foto:Marhaban/TIMES Indonesia)

TIMES PAPUA, PONOROGO – Di tengah hiruk pikuk kuliner modern, sebuah tradisi tak lekang oleh waktu terus hidup dan menyegarkan di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Dawet Jabung namanya.

Lebih dari sekadar minuman pelepas dahaga, dawet khas Jabung ini telah menjadi simbol kebersamaan dan warisan cita rasa yang dinikmati lintas generasi, dari kakek nenek hingga cucu cicit.

Dawet Jabung bukan hanya tentang kesegaran gula merah dan santan, melainkan sebuah kisah tentang adaptasi, pelestarian budaya, dan ikatan sosial yang manis.

Dawet  Jabung terkenal dengan ciri khasnya yang membedakan dari dawet pada umumnya. Butiran dawetnya yang kenyal terbuat dari tepung sagu pilihan, diproses secara tradisional tanpa bahan pengawet.

Paduan santan kelapa asli yang gurih, gula aren murni yang legit, serta tambahan nangka yang aromatik, menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan. Resepnya, konon, telah diwariskan secara turun-temurun, dijaga kerahasiaannya oleh para pembuat dawet di Jabung.

dawet-Jabung-2.jpg

Para penjual Dawet Jabung pun tak hanya sekadar berdagang. Mereka adalah pewaris sekaligus duta dari warisan kuliner ini.

Dengan senyum ramah, mereka melayani setiap pembeli, tak jarang diselingi cerita tentang sejarah dawet atau tips memilih dawet terbaik. Ini menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi setiap penikmatnya.

Karno (70), salah satu sesepuh desa yang setia menjadi pelanggan Dawet Jabung sejak muda, berbagi kenangannya. "Sejak zaman saya muda, dawet ini sudah jadi idola.

Dulu, setelah pulang dari sawah, segelas dawet ini sudah cukup menghilangkan penat. Sekarang, saya ajak cucu-cucu saya ikut menikmati, biar mereka juga tahu rasa asli dawet kampung kita," tuturnya sambil menyeruput dawet dengan lahap.

Generasi muda pun turut bangga dengan Dawet Jabung. Devi (22), seorang mahasiswa yang sedang berlibur di kampung halaman, mengungkapkan bahwa dawet Jabung ini rasanya beda.

"Ada sensasi kangen kampung halaman setiap kali minum. Saya sering mempromosikannya ke teman-teman di kota. Bangga punya kuliner seotentik ini," ujarnya.

Ia pun berharap, dawet ini bisa semakin dikenal luas tanpa kehilangan keasliannya.

Pemerintah Desa Jabung dan pelaku UMKM setempat kini mulai berkolaborasi untuk meningkatkan popularitas Dawet Jabung.

Beberapa penjual telah berinovasi dengan kemasan yang lebih modern dan higienis, serta menawarkan varian rasa baru tanpa menghilangkan esensi aslinya. Pelatihan manajemen usaha dan branding juga diberikan untuk membantu para penjual dawet legend bersaing di pasar yang lebih luas.

"Kami ingin dawet Jabung tidak hanya dikenal di Ponorogo, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Namun, yang paling penting adalah menjaga kualitas dan keaslian rasanya. Ini adalah identitas kita," tegas  Budi Santoso, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Jabung.

Ia optimistis, dengan dukungan semua pihak, Dawet Jabung akan terus menyegarkan dan mempersatukan masyarakat lintas generasi. (*)

Pewarta : M. Marhaban
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Papua just now

Welcome to TIMES Papua

TIMES Papua is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.