TIMES PAPUA, JAKARTA – Makan siang menjadi topik hangat akhir-akhir ini, seiring dengan diterapkannya makan bergizi gratis.
Makan bergizi gratis salah satu janji Prabowo saat kampanye dulu. Dan kini direalisasikan, ya meski masih belum disemua daerah ya.
Program ini diinisasi Presiden Prabowo dan timnya kala itu untuk memerangi stunting dan gizi buruk pada anak-anak. Makan bergizi gratis atau MBG dibagikan ke sekolah-sekolah pada jam makan siang.
Nah TIMES Lovers tahu nggak sebenarnya sejak kapan kebiasaan makan siang ini? Dan seberapa pentingnya makan siang untuk tubuh kita?
Yuk kita ulas satu per satu yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Jadi makan siang itu sebenarnya mulai ada pada abad ke-18 di Eropa. Sebelumnya warga Eropa saat itu hanya mengenal makan pagi atau sarapan dan makan malam.
Makan pagi yang disebut breakfast dilakukan sekitar jam 09.00 dan makan malam atau dinner biasanya pada jam 17.00.
Kemudian pada abad ke-18 muncul istilah lunch dari kata luncheon yang berarti acara makan setelah sarapan. Meski demikian, nggak semua warga Eropa bisa menikmati lunch, hanya kalangan menengah atas yang bisa makan siang.
Sumber lain menyebut lunch berasal dari bahasa Anglo-Saxon yaitu nuncheon yang berarti makanan ringan yang dimakan di antara waktu sarapan dan makan malam.
Pakar bahasa juga sempat bilang kalau lunch berasal dari nuch yang artinya sepotong roti.
Teori kebiasaan makan siang kemudian bermunculan. Ada yang bilang kalau makan siang adalah kebiasaan para pekerja yang lapar saat tengah hari.
Ada juga yang menyebut makan siang merupakan kebiasaan masyarakat urban yang bekerja sejak pagi hingga sore, sehingga perlu energi di siang hari.
Dari situ makin banyak perusahaan dan industri yang menyiapkan makan siang untuk pekerjanya. Lalu kebisaan makan siang tertular ke rumah dan sekolah.
Akhirnya makan yang tadinya hanyadua kali sehari menjadi tiga kali sehari.
Emang makan siang sepenting apa?
Ahli gizi menyebut makan siang sama pentingnya dengan sarapan. Makan siang dapat mengembalikan energi yang hilang sehingga membantu fokus dalam bekerja maupun belajar.
Apalagi bagi Anda yang sarapannya terlalu pagi, pas di tengah hari perut sedang lapar-laparnya dong, hehehe..
Selain mengembalikan energi tubuh, makan siang juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit seperti gastritis. Jangan lewatkan makan siang jika Anda ingin berat badan tetap ideal. Tapi pastikan porsinya nggak terlalu besar ya.
Bagi anak-anak makan siang sangat penting karena sangat mendukung perkembangan anak.
Makan siang dengan gizi seimbang dapat membantu pertumbuhan anak lebih maksimal. Gizi seimbang mencakup protein, karbohidrat dan lemak juga serat.
Porsi makan yang dianjurkan berdasarkan Kemenkes RI
Contoh menu makan siang sehat sebesar 700 kalori beserta ukuran bahan makanannya.
Makanan pokok
Sumber karbohidrat yang dianjurkan adalah 150 gram atau setara dengan 3 centong nasi, 3 buah kentang ukuran sedang (300 gram), atau segelas mie kering (25 gram).
Lauk pauk hewani
Sumber makanannya adalah 47 gram ikan kembung, butir telur ukuran besar, atau 2 potong ayam ukuran sedang tanpa kulit.
Lauk pauk nabati
Sementara lauk nabati yang sebaiknya dimakan adalah sebanyak 2 potong tempe ukuran sedang atau 1 potong tahu ukuran besar.
Sayuran
Dalam sekali makan, sebaiknya Anda makan sayur sebanyak 150 gram atau setara dengan 1 mangkok sedang sayuran matang.
Buah
Porsi buah yang dianjurkan untuk dimakan setelah makan siang adalah sebanyak 1 buah, setara dengan 1 buah pisang ukuran sedang atau 2 buah jeruk ukuran sedang.
Nah mulai sekarang jangan lewatkan makan siang ya TIMES Lovers. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kebiasaan Makan Siang Sejak Kapan dan Seberapa Penting sih?
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |