https://papua.times.co.id/
Berita

Israel dan Hamas Sama-Sama Ngotot, AS Frustasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:11
Israel dan Hamas Sama-Sama Ngotot, AS Frustasi Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.(FOTO: NDTV World)

TIMES PAPUA, JAKARTA – Amerika Serikat frustasi menyatakan ingin perang Gaza diakhiri, tapi dua pihak yang bertikai, Israel dan Hamas sama-sama ngotot mempertahankan keinginannya.

Israel bersedia mengakhiri konflik tersebut dengan syarat semua sandera yang tersisa dibebaskan, Hamas meletakkan senjata, para pemimpinnya diasingkan dan Gaza didemiliterisasi.

Sementara Hamas hanya akan bersedia membebaskan para sandera jika Israel benar-benar menarik diri dari Gaza, sesuatu yang menurut Benjamin Netanyahu tidak akan dilakukan dan ia ngotot IDF akan mengendalikan Jalur Gaza di masa mendatang.

"Presiden sebenarnya telah bergerak secepat mungkin dan bekerja lembur untuk mengakhiri konflik di Israel dan Gaza serta perang Rusia-Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.

"Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa ia ingin melihat semua sandera dibebaskan," tambah Leavitt.

Namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Senin kemarin menanggapi keinginan AS yang semakin kuat untuk mengakhiri perang itu dengan syarat semua sandera yang tersisa dibebaskan, Hamas meletakkan senjata, para pemimpinnya diasingkan dan Gaza didemiliterisasi.

Hamas juga tidak menyerah begitu saja. Mereka hanya akan membebaskan para sandera jika Israel benar-benar menarik diri dari Gaza,  sesuatu yang menurut Benjamin Netanyahu tidak akan dilakukan dan ia ngotot IDF akan mengendalikan Jalur Gaza di masa mendatang.

Pejabat Amerika Serikat membantah laporan bahwa Washington mengancam akan "meninggalkan" Israel jika negara itu tidak mematuhinya.

Para pejabat AS dan Palestina juga sama-sama menepis spekulasi bahwa bantuan ke Gaza berasal dari kesepakatan AS dengan Hamas.

Tetapi secara terpisah, The Washington Post, Senin kemarin menerbitkan laporan yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengklaim bahwa pemerintahan Donald Trump akan meninggalkan Israel jika perang di Gaza terus berlanjut.

Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee menepis klaim tersebut, dan mengatakan kepada situs berita Ynet, "Laporan mereka tidak masuk akal. Mereka perlu mendengarkan apa yang dikatakan Presiden bukan apa yang seolah-olah diketahui oleh "sumber' yang tidak memiliki informasi itu.

Trump "telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ia ingin melihat konflik di kawasan ini berakhir," tambah Karoline Leavitt.

Pernyataan jubir Gedung Putih itu sebagai tanggapan atas pertanyaan selama pengarahan tentang apakah Washington mendukung pernyataan Netanyahu sebelumnya bahwa Israel akan mengambil alih seluruh Gaza seiring dengan perluasan besar-besaran kampanye militernya di Jalur Gaza.

Seorang pejabat senior AS menimpali, bahwa meskipun mungkin ada perbedaan pendapat antara pemerintahan Trump dan Israel, gagasan bahwa AS akan meninggalkan Israel itu juga tidak masuk akal.

Pejabat itu juga membantah laporan di media Amerika dan Israel yang menyebutkan bahwa persetujuan Israel untuk mengizinkan sejumlah kecil bantuan ke Gaza pada hari Senin setelah blokade selama 78 hari merupakan bagian dari kesepakatan rahasia dengan Hamas yang menyebabkan Hamas membebaskan sandera Amerika-Israel Edan Alexander minggu lalu.

"Ini adalah isyarat niat baik. Pembebasan itu tanpa syarat," kata pejabat AS itu.

Hamas berharap bahwa langkah itu diambil agar AS membujuk Israel untuk mengakhiri perang dan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza. "Tetapi itu bukanlah syarat pembebasannya," kata pejabat tersebut.

Senin kemarin, situs berita Axios juga melaporkan bahwa Wakil Presiden AS, JD Vance berniat untuk melakukan perjalanan ke Israel minggu ini, namun akhirnya dibatalkan untuk menghindari sinyal bahwa AS menyetujui  perluasan operasi militer Israel di Gaza.

Meski demikian Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance bersikeras, bahwa keputusannya untuk tidak berkunjung ke Israel ditengah rasa frustasi itu ada hubungannya dengan logistik dan bukan politik.

Amerika Serikat frustasi menyatakan ingin perang Gaza diakhiri, tapi dua pihak yang bertikai, Israel dan Hamas sama-sama ngotot mempertahankan keinginannya. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Papua just now

Welcome to TIMES Papua

TIMES Papua is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.