TIMES PAPUA, JAKARTA – Di era digital saat ini, fenomena mata lupa berkedip atau kurangnya frekuensi berkedip saat menatap layar menjadi perhatian serius. Terutama dengan tingginya waktu yang dihabiskan mata di depan perangkat digital.

Berdasarkan laporan Revealing Average Screen Time Statistics dari Backlinko pada 2025, rata-rata orang di seluruh dunia menghabiskan sekitar 6 jam 40 menit per hari di depan layar, yang mungkin bisa berdampak signifikan pada kesehatan mata.

Khusus di Indonesia, laporan tersebut menyebut bahwa rata-rata orang indonesia menghabisan waktu 7 jam 28 menit di depan layar dalam sehari.

Penyebab dan Dampak Kurangnya Berkedip

Menurut Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM, seorang dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia, kebiasaan menatap layar dalam waktu lama tanpa disertai berkedip yang cukup dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme pelumasan mata. "Normalnya, seseorang berkedip belasan kali per menit, namun saat menatap layar, frekuensi ini bisa turun drastis hingga kurang dari lima kali per menit," jelas Dr. Nina di Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat, pada Sabtu (22/2/2025).

Berkedip secara alami berfungsi untuk melumasi mata, menyebarkan air mata secara merata, serta menjaga kesehatan permukaan mata.

Namun, jika frekuensi kedipan terganggu, seperti yang terjadi ketika menatap layar terlalu lama, mekanisme ini terganggu, sehingga mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup. Hal ini berpotensi menyebabkan gejala mata kering (dry eye), yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan mata dalam jangka panjang.

Mengatasi Mata Kering dengan Latihan Berkedip

Untuk menghindari dampak buruk dari kebiasaan lupa berkedip, Dr. Nina merekomendasikan latihan berkedip yang dapat dilakukan secara sederhana."Cara terbaik menurutnya adalah dengan mengedipkan mata secara perlahan hingga kelopak mata menutup sempurna.

Latihan tersebut akan membantu memastikan kelopak mata bergerak dengan baik dan mendistribusikan air mata dengan merata.

Dr. Nina juga menyarankan untuk mengambil istirahat dari perangkat digital setiap 15 hingga 20 menit.

Selama istirahat tersebut, lakukan latihan menutup mata selama dua hingga tiga detik, diikuti dengan dua kali kedipan normal. Ini dapat membantu menjaga kesehatan mata sekaligus mengurangi risiko mata kering yang diakibatkan oleh penggunaan layar yang berlebihan.

Tips Lain untuk Melindungi Kesehatan Mata

Selain latihan berkedip, menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air sangat penting untuk kesehatan mata. Hidrasi yang baik mendukung produksi air mata yang cukup, yang pada gilirannya membantu mencegah gejala mata kering.

Selain itu, Dr. Nina juga merekomendasikan kompres hangat untuk meredakan gejala mata kering. Kompres hangat dapat membantu meredakan ketegangan pada mata, terutama jika digunakan secara teratur.

Namun, jika gejala mata kering atau ketidaknyamanan lainnya berlanjut, Dr. Nina menegaskan pentingnya berkonsultasi dengan dokter mata. Penanganan yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.

Kesehatan Mata adalah Investasi Jangka Panjang

Kebiasaan menatap layar dalam waktu lama tanpa berkedip yang cukup, dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan mata, seperti mata kering.

Dengan mengurangi waktu layar, melakukan latihan berkedip secara teratur, menjaga hidrasi, serta menggunakan kompres hangat, kita dapat melindungi mata dari dampak negatif penggunaan teknologi yang berlebihan.

Penting untuk diingat bahwa kesehatan mata adalah investasi jangka panjang. Mengambil langkah-langkah sederhana, seperti memberi mata waktu untuk beristirahat dan menjaga kebiasaan berkedip yang baik, akan membantu mencegah masalah mata yang lebih serius di kemudian hari. (*)