TIMES PAPUA, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto diyakini dapat meningkatkan fokus dan kemampuan belajar anak-anak Indonesia. Kepala Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Trina Fizzanty, mengungkapkan bahwa asupan gizi yang baik berperan penting dalam mendukung perkembangan otak anak-anak.
“Program perbaikan gizi bagi anak-anak ini sangat penting. Dengan gizi yang tercukupi, kemampuan otak mereka akan berkembang dengan baik, dan anak-anak akan lebih fokus dalam belajar,” ujar Trina kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
Trina menjelaskan, implementasi Program Makan Bergizi Gratis perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan kondisi kesehatan serta pendidikan anak-anak yang beragam di seluruh Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis Sesuai Kondisi Daerah
Berdasarkan riset komprehensif yang dilakukan BRIN, ditemukan bahwa sebagian besar siswa di Papua, misalnya, datang ke sekolah tanpa sarapan, yang berdampak pada kemampuan fokus mereka selama proses belajar.
Namun, kata dia, tidak sedikit juga siswa yang datang ke sekolah sudah sarapan, bahkan membawa bekal makanan dan uang jajan.
Kondisi tersebut menuntut agar program makan bergizi gratis ini dirancang dengan cermat sesuai kebutuhan dan keadaan masing-masing daerah serta sekolah.
"Kondisi keberagaman siswa dan sekolah ini adalah realitas. Oleh karena itu, program ini perlu dilakukan secara hati-hati, cermat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan masyarakat setempat," ujarnya.
Selain itu, Trina mengungkapkan bahwa masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam pelaksanaan program ini, dengan menggunakan bahan makanan bergizi lokal. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Dengan cara ini, efek positif tidak hanya pada anak, tetapi juga berdampak pada orang tua dan masyarakat setempat terkait pendidikan makanan bergizi, kedekatan dan mencintai makanan lokal, serta roda ekonomi masyarakat lokal akan berputar," kata Trina Fizzanty.
Program Makan Bergizi Gratis Harus Direalisasikan
Presiden Prabowo Subianto menetapkan Program Makan Bergizi Gratis sebagai program unggulan yang harus direalisasikan, sehingga pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengoordinasi pelaksanaannya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan bahwa setiap satuan layanan pendidikan akan didampingi oleh ahli gizi untuk memastikan proporsi gizi yang tepat sesuai kebutuhan anak di setiap jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.
"Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, kami mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi, dan mereka sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik itu untuk balita, PAUD, SD, sampai SMA, komposisi gizinya mereka tahu," ucapnya.
Selain pemantauan kandungan gizi, para ahli juga mempertimbangkan selera anak-anak di setiap daerah agar makanan yang disajikan benar-benar dikonsumsi dan tidak terbuang sia-sia.
"Mereka juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah, sehingga menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi, tetapi juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut, karena kita berharap makanan itu benar-benar dimakan, tidak mubazir, kemudian dibuang," tutur Dadan Hindayana terkait program makan bergizi gratis. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BRIN Sebut Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Fokus Belajar
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |