Gaya Hidup

Kiat Menikah di Tengah Pandemi, Apa Saja?

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 16:06
Kiat Menikah di Tengah Pandemi, Apa Saja? Ilustrasi-menikah. (FOTO: dok/TI)

TIMES PAPUA, JAKARTA – Pernikahan adalah momen sakral. Selain Itu, bagi sebagian orang, agenda pernikahan harus diformat dengan hal yang mewah, mahal dan undangan yang banyak. Ini karena menikah diharapkan hanya dilakukan satu kali seumur hidup.

Tetapi, hal itu tentu tidak salah. Namun, saat pandemi Covid-19 belum berakhir, keadaan untuk melakukan pesta pernikahan yang sedemikian tentu harus dipikirkan seribu kali. Khawatir bukan kebahagiaan yang didapat, tetapi justru bisa saja mengancam nyawa. Dikarenakan, virus ini penularannya yang cukup cepat.

Bagaimana seharusnya? Konsep acara bisa disederhanakan tanpa perlu khawatir dan menyalahi aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah, dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Simak sejumlah tips berikut ini:

1. Cermat Menentukan Jumlah Undangan

Dalam pesta atau resepsi pernikahan, terkadang banyaknya undangan yang disebar tak berbanding lurus dengan jumlah tamu yang datang. Tamu yang hadir bisa dua kali lipat lebih banyak.

Sebab sebuah undangan bisa mewakili satu keluarga yang rata-rata terdiri dari tiga orang yakni suami, istri dan anak.

Namun, di masa pandemi ini, hal sebaliknya sangat mungkin terjadi. Jumlah tamu yang datang bisa lebih sedikit dari jumlah undangan yang disebar lantaran orang-orang masih khawatir dengan tingginya angka penyebaran covid-19 dan memilih menghindari kerumunan.

Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, menurut event planner dari creativethinking.co Fiqih Hadi perlu kecermatan dalam menentukan jumlah undangan. Hal ini penting untuk mencegah tamu yang datang tidak membludak.

Apalagi protokol kesehatan yang perlu dijalankan selama acara berlangsung cukup ketat mulai dari pemakaian sarung tangan, masker hingga menjaga jarak.

Di sisi lain, kecermatan menentukan undangan juga diperlukan agar hidangan hingga souvenir yang disiapkan mempelai tak mubazir. Bahkan idealnya, menurut Fiqih, undangan hanya disebarkan kepada keluarga calon mempelai pria dan wanita serta teman-teman terdekat.

"Jadi selama masa pandemi ini orang-orang pengen konsepnya tetap jalan tapi pakai protokol kesehatan dan konsepnya intimate wedding yang cuma dihadiri orang-orang terdekat saja," katanya.

2. Padatkan Agenda Acara

Penentuan waktu serta durasi acara juga penting untuk dioptimalkan dalam penyelenggaraan pesta pernikahan di era pandemi covid-19. Sebab hal ini berkaitan dengan dengan biaya sewa gedung atau tempat resepsi digelar. 

Semakin lama waktu penyelenggaraan, maka semakin mahal pula biaya yang perlu dikeluarkan. Di samping itu, dengan jumlah tamu undangan yang lebih sedikit, nampaknya acara seperti salam-salaman dan foto bersama tak butuh waktu yang lama.

Pertimbangan lainnya adalah sulitnya mengurus perizinan kepada otoritas setempat. Kemudian, dengan padatnya agenda biaya untuk hidangan kepada para tamu undangan juga dapat ditekan.

"Katering juga disesuaikan sama tamu undangan dan pasti acaranya pun yang efektif cuma sampai akad. Selain itu budget juga bisa dihemat sampai 50 persen," tutut Fiqih.

3. Resepsi Virtual

Konsep resepsi secara virtual juga perlu jadi pertimbangan bahkan disarankan bagi calon mempelai jika tetap ingin mengundang banyak orang untuk hadir dalam pesta pernikahan.

Kehadiran fisik, dalam hal ini, tak diperlukan namun acara dapat tetap berlangsung khidmat jika wedding organizer yang dipilih punya teknologi dan kemampuan videografi yang mumpuni.

"Untuk tamu-tamu yang tak bisa hadir langsung, bisa tetap menikmati acara tersebut. Malah sekarang platform untuk siaran videonya udah macam-macam. Bukan cuman zoom, live di Instagram pun bisa," terang Fiqih.

Biayanya, menurut Fiqih, juga tak terlalu mahal karena banyak event organizer yang kini menyediakan paket intimate wedding di mana pengantin dapat menikmati fasilitas virtual wedding, dekorasi rumah, rias, dokumentasi, hingga makanan untuk porsi tertentu.

"Kalau untuk budget intimate wedding biasanya di kisaran Rp7 juta sampai Rp20 juta. Tergantung paketnya," jelasnya.

4. Akad di KUA atau Rumah Ibadah

Terakhir dan yang tak kalah penting adalah menentukan tempat untuk melaksanakan akad. Calon pengantin bisa melakukan akad di KUA dan tak perlu menyediakan anggaran khusus untuk dekorasi dan lain-lain.

Sementara acara makan-makan dan bercengkerama dengan tamu undangan bisa dilakukan di salah satu restoran atau tempat makan yang telah dipesan secara khusus.

Selain itu, akad menikah juga bisa dilakukan di rumah ibadah dengan memenuhi protokol kesehatan yang disyaratkan seperti memastikan peserta pesta pernikahan yang hadir negatif covid-19 hingga pembatasan peserta maksimal 20 persen dari kapasitas ruang. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Papua just now

Welcome to TIMES Papua

TIMES Papua is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.