https://papua.times.co.id/
Gaya Hidup

Fakta Ratu Wongyeong, Diangkat jadi Drakor The Queen Who Crowns

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:13
Fakta Ratu Wongyeong, Diangkat jadi Drakor The Queen Who Crowns Ratu Wongyeong

TIMES PAPUA, JAKARTA – Drakor aka drama Korea berjudul The Queen Who Crowns sukses menyedot perhatian publik. Drama ini mengisahkan Ratu Wongyeong dengan Raja Taejong pada awal masa Dinasti Joseon

The Queen Who Crowns berlatar sejarah menceritakan tentang konflik kerajaan yang dalam masa transisi dari Dinasti Goryeo ke Joseon. Sebagai informasi Goryeo berkuasa sejak tahun 918 hingga 1392. Goryeo runtuh karena serangan bangsa Mongol. Perang berlangsung sangat panjang, sekitar 25 tahun. 

Ratu-Wongyeong-2.jpg

Dinasti baru kemudian muncul bernama Joseon tahun 1392-1897. Dinasti ini didirikan oleh Jenderal Yo Seong Gye. Nah pada masa dinasti inilah Ratu Wongyeong hidup. 

Ratu Wongyeong versi sejarah

Bernama asli Min Jeong, lahir pada 1365. Hidupnya cukup beruntung karena ia lahir dari kalangan bangsawan berpengaruh. 

Min Jeong kemudian menikah dengan Yi Bang Won, salah satu putra mahkota, dan kemudian menjadi Raja Taejong. 

Mereka menikah bukan karena paksaan maupun perjodohan, menikah karena benar-benar saling mencintai. 

Dalam pernikahannya, terjadi konflik kerajaan. Untuk mendapatkan takhta Raja, Yi Bang Won harus menyingkirkan adik-adiknya (anak dari selir Raja Taejo). 

Pertumpahan darah itu tak dapat dihindari demi menduduki takhta kerajaan. Di sisi lain sang Ratu Wongyeong tidak sepenuhnya setuju dengan langkah brutal yang diambil suaminya. 

Namun ia tetap mendukung dari sisi politik. Ratu Wongyeong dikenal sebagai ratu yang cerdas utamanya dalam mengambil langkah strategis demi kekuasaan sang Raja. Maka tak jarang ia menjadi penasihat pribadi Raja Taejong. Ditambah dukungan politik dari keluarga Ratu membuat posisi Raja Taejong makin kukuh sebagai raja. 

Ratu Wongyeong juga dikenal penyayang. Bahkan ia menganggap semua anak dari selir Raja Taejong adalah anaknya. Ia juga langsung turun tangan dalam mendidik anak-anaknya. 

Ia juga Ratu yang dipuja rakyat karena kebaikan hati dan keramahannya pada semua orang tak pandang status sosial. Tak heran jika saat kematiannya, banyak yang menangisi kepergian sang Ratu. Ratu Wongyeong meninggal dunia pada tahun 1420 pada usia 55 tahun. 

Ratu Wongyeongh dimakamkan bersama sang suami Raja Taejong di kompleks makam kerajaan Heolleung yang berlokasi di Distrik Seocho, Seoul. 

Sejak kematiannya, Ratu Wongyeong bergelar Permaisuri Wongyeong. Pada tahun 1424 ia mendapat gelar kehormatan Changdeoksoyeol untuk mengenang jasa dan kebijaksanaannya. 

Ratu Wongyeong tetap dikenang sebagai simbol kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan kehidupan istana.

 

Ratu Wongyeong Versi drama

Pada versi drama penggambaran Ratu Wongyeong tidak jauh berbeda dengan versi sejarah. 

Ia adalah ratu cerdas, tegas dan pemberani juga penyayang. Ia cerdas karena dapat mengatur strategi politik untuk menjaga kekuasaan keluarga dan Raja Taejong. 

Ratu juga pemberani, bahkan ia berlatih beladiri termasuk belajar pedang dan memanah, berbeda dengan perempuan pada umumnya di masa itu. 

Sebagai Ratu utama atau permaisuri, Wongyeong menganggap semua anak dari para selir adalah anaknya. Dengan penuh kasih sayang ia mau menjaga dan merawatnya. 

Ia juga sangat cinta dengan sang Raja, meski hatinya hancur berantakan saat Raja mengambil selir baru. Meski terluka berkali-kali, ia tetap menerima dan mendukung Raja sepenuh hati. Cita-citanya membangun Joseon hingga menjadi besar. 

Konflik cinta dan politik itulah yang menjadi poin dari drama The Queen Who Crowns. Sang Ratu berjuang mempertahankan kekuasaan keluarga dan Raja Taejong. 

Drama The Queen Who Crown merupakan drama dewasa, dan sedang tayang di Vidio. (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Papua just now

Welcome to TIMES Papua

TIMES Papua is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.