https://papua.times.co.id/
Berita

Xi Jinping Desak PM Jepang Sanae Takaichi Hormati Prinsip Sejarah dan Isu Taiwan

Sabtu, 01 November 2025 - 11:49
Xi Jinping Desak PM Jepang Sanae Takaichi Hormati Prinsip Sejarah dan Isu Taiwan Presiden China Xi Jinping. (FOTO: ANTARA/Xinhua/ Ju Peng/aa.)

TIMES PAPUA, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menegaskan pentingnya Jepang untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar yang telah disepakati kedua negara, terutama terkait isu sejarah dan Taiwan. Pesan itu disampaikan Xi dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025), di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita Xinhua, Xi mendesak Tokyo agar berpegang teguh pada ketentuan yang tercantum dalam empat dokumen politik antara China dan Jepang. Ia menekankan agar Jepang tidak melanggar kesepakatan fundamental yang menjadi fondasi hubungan kedua negara.

“China berharap Jepang benar-benar menjalankan prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam isu besar seperti sejarah dan Taiwan,” ujar Xi.

Ia juga menyoroti pentingnya Jepang menegakkan semangat Pernyataan Murayama, yang berisi pengakuan atas sejarah agresi Jepang di masa lalu serta permintaan maaf kepada negara-negara yang menjadi korban. Xi menyebut penghormatan terhadap sejarah sebagai kunci untuk menjaga hubungan bilateral agar tetap stabil dan konstruktif.

Presiden China itu menegaskan bahwa kedua negara harus memandang sejarah sebagai cermin dan membuka masa depan dengan semangat kerja sama yang saling menguntungkan. Ia menyerukan agar Beijing dan Tokyo bersama-sama memperkuat hubungan strategis, menjadi mitra yang saling mendukung, bukan ancaman satu sama lain.

“China siap bekerja sama dengan Jepang untuk membangun hubungan yang konstruktif dan stabil sesuai tuntutan era baru,” kata Xi.

Menurutnya, hubungan antara China dan Jepang saat ini menghadapi peluang sekaligus tantangan. Oleh karena itu, ia berharap kabinet baru Jepang dapat membentuk pemahaman yang benar tentang China serta tetap berpegang pada arah besar perdamaian, persahabatan, dan kerja sama regional.

Selain menyinggung isu politik dan sejarah, Xi juga menyoroti pentingnya kerja sama ekonomi yang berkelanjutan. Ia mengajak Jepang memperkuat kolaborasi di sektor manufaktur berteknologi tinggi, ekonomi digital, dan keuangan internasional.

Keduanya juga diharapkan mampu menjaga stabilitas rantai pasok global dan mendukung sistem perdagangan multilateral yang adil. “Kedua negara harus menerapkan multilateralisme sejati dan mendorong terbentuknya komunitas Asia-Pasifik yang solid,” ujar Xi.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyebut China sebagai negara tetangga yang sangat penting bagi Jepang. Ia mengakui bahwa kedua negara memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran kawasan, sekaligus memainkan peran strategis dalam tatanan global.

Takaichi menegaskan komitmen Jepang untuk tetap berpegang pada posisi yang tertuang dalam Pernyataan Bersama Jepang-China tahun 1972, yang menegaskan prinsip “Satu China” dan menghormati kedaulatan Beijing atas Taiwan.

“Jepang dan China memikul tanggung jawab besar bagi perdamaian dan kemakmuran, baik di kawasan maupun di dunia,” ujarnya.

Pertemuan antara Xi dan Takaichi menjadi sinyal penting dalam diplomasi Asia Timur, di tengah meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Pasifik. Upaya kedua pemimpin untuk menegaskan kembali komitmen diplomatik diharapkan dapat menjaga stabilitas hubungan bilateral dan memperkuat kerja sama strategis di bidang ekonomi maupun keamanan regional. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Papua just now

Welcome to TIMES Papua

TIMES Papua is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.