TIMES PAPUA, PAPUA – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW P2B) mengungkapkan bahwa wilayah Papua saat ini memiliki 190 pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di enam provinsi. Keberadaan pembangkit ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan dan kemandirian energi di daerah tersebut.
Assistant Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PLN UIW P2B, Imam Alhakim, di Jayapura pada Jumat (21/11/2025) menyatakan bahwa PLN terus berkomitmen menghadirkan layanan kelistrikan yang andal dan merata hingga ke wilayah terpencil.
Infrastruktur Kelistrikan yang Komprehensif
"Saat ini kami mengelola 372 sistem isolated dan delapan sistem besar di seluruh kabupaten. Dari total sistem tersebut, sebanyak 190 didukung pembangkit EBT, meliputi PLTS, PLTMH, PLTM, PLTA, dan PLTBm," kata Imam.
Sebaran pembangkit EBT tersebut tersebar di berbagai unit pelayanan:
-
UP3 Merauke: 60 unit
-
UP3 Timika: 35 unit
-
UP3 Sorong: 30 unit
-
Fakfak: 25 unit
-
Manokwari: 20 unit
-
Serta tersebar di Nabire, Wamena, Jayapura, dan Biak
Rencana Pengembangan dan Program Lisdes
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, terdapat rencana pembangunan:
-
1 PLTA
-
2 PLTBm
-
10 PLTM
-
46 proyek PLTS+BESS di wilayah Papua dan Papua Barat
Untuk tahun 2025, PLN telah menargetkan Program Listrik Desa (Lisdes) menjangkau 123 lokasi untuk melistriki 7.122 pelanggan, yang direncanakan tuntas bertahap hingga Maret 2026.
Kondisi Pasokan Listrik yang Aman
Imam menambahkan bahwa daya mampu sistem kelistrikan UIW P2B saat ini tercatat 527,88 MW dengan beban puncak 345,31 MW, sehingga masih tersedia cadangan daya 182,57 MW yang menandakan pasokan listrik dalam kondisi aman.
PLN UIW P2B saat ini membawahi sembilan UP3 untuk pelayanan pelanggan, enam UP2K yang fokus pada percepatan listrik desa, satu UPK sebagai pengelola pembangkitan, serta satu UP3E yang menangani transmisi dan gardu induk. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |