TIMES PAPUA, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, menegaskan bahwa pertemuan negara-negara BRICS tidak bertujuan untuk melawan Amerika Serikat atau kelompok negara lainnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas ancaman Presiden AS Donald Trump yang berencana menaikkan tarif perdagangan terhadap anggota BRICS.
“Pertemuan para pemimpin BRICS sama sekali tidak bermaksud untuk melawan Amerika atau pihak lain,” ujarnya usai melepas keberangkatan Presiden Prabowo Subianto menuju Brasilia di Rio De Janeiro, Brasil, pada Senin (7/7/2025).
Arrmanatha menekankan bahwa tujuan utama pertemuan BRICS adalah mempererat kerja sama antarnegara berkembang dalam menjawab tantangan global, bukan untuk membentuk aliansi yang berlawanan dengan negara-negara besar.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun pembahasan dalam forum tersebut yang merugikan kepentingan negara berkembang atau ditujukan untuk menyerang negara tertentu.
“Sebaliknya, topik yang dibahas berkaitan dengan isu-isu seperti lingkungan hidup, kesehatan, situasi global, dan multilateralisme,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden AS Doland Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS.
Ancaman tersebut disampaikan melalui akun media sosial Trust di tengah berlangsungnya pertemuan para pemimpin BRICS. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indonesia Tegaskan Pertemuan BRICS Bukan untuk Lawan AS, Fokus pada Kerja Sama Global
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |